Monday, August 31, 2009

Hari kemerdekaan......


31 ogos 2009 kali ke-52 malaysia memyambut kemerdekaannya....
Aku menyambut Di dalam bilik sewa 10-3-b....
berseorangan.....tapi aku bersemangat.....
melaungkan kemerdekaan sebnyk.....7 kali.....
best perasaan itu......

Friday, August 28, 2009

Today....

Seawal pukul 8 pagi kelas dah dimulakan......
Pembentangan kumpulan bagi EDU.......
dasyat....tajuk-tajuk pembentangan juga hebat.....
Mencabar minda siapa yang mendengar.....
Pukul 11 tamat kelas.....
Start dengan sesi bergambar untuk persatuan Pendidikan khas sesi 2009/2010....
Sambil menunggu giliran.....aku mengambil gambar dan terambil gambar.....
Tak tahu kenapa aku terambil gambar sendiri.......
aku hanya suka mengambil gambar org.......
Hidup seorang Fotografi katakan.......
Pukul 3.30 petang.....aku dah start buka gerai di bazzar ramadhan di KUO....
sampailah berbeka puasa.....
apa yang malang hari ini...hpn aku tak ada kredit.....
HUa...hua...hua.....

Thursday, August 27, 2009

Tired.....

Hari ini aku letih sangat.....terlalu letih....
pukul 8 pagi hingga 11 pagi....menjalankan aktiviti latihan litar.....terlalu memenatkan.....
tetapi instruktur amat peramah hari ini......mood dalam keadaan baik.....
selepas itu....aku balik dan tertido sampai pukul 1.......kelas aku start pukul 2.....
kelas pendidikan luar.....amat seronok dan pensyarah amat jenaka dan pandai ambil hati pelajarnya.....sehingga tak kering gusi dibuatnya..... pukul empat kelas sambungan untuk pendidikan luar......tetapi malang nya di sebabkan oleh hujan lebat....maka kelas pun dibatalkan.....
seterusnya kelas pukul lapan malam iaitu kelas kod tangan 2....amat seronok dan enjoy kelas tersebut.....meriah sekali kelas tersebut.....aku letih dan aku nak tido.......
TIDO..........

Wednesday, August 26, 2009

Library day>>>>

dari pukul 10 pagi hingga 4.30 petang aku berada di dalam perpustakaan.....untuk apa.....
untuk menyiapkan assigment....
dah lah sejuk....
bising lagi.......
tapi alhamdulillah....
hampir siap....
just nak edit saja lagi.....
aku telah menulis esei sebanyak 13 muka surat....
tentang masalah ponteng sekolah dalam kalangan pelajar sekolah...

Tuesday, August 25, 2009

Hari ini....

Aku tak rasa apa pun hari ini.....hari ini keluarga kirim duit untuk aku.......bukan untuk keperluan aku.....tetapi untuk membeli barang yang keluarga pesan.........antara barang yang dipesan adalah tudung.....,,,baju....dan lain lagi......aku dah serahkan duit kepada antie sebab antie lebih arif tentang keperluan keluarga......sebab nanti bila aku belikan semua nya tak sesuai...biasalah citarasa orang bujang......nak yang cantik sahaja.......tetapi tak pandai nak pilih citarasa keluarga.....

Monday, August 24, 2009

AKu........

Cuba selami perkataan 'aku'......adakah susah sangat nak mengerti perkataan 'aku'.....'aku' singkat dan ringkas....malah padat.....kalau di ikutkan bahasa, 'aku' menerangkan seorang individu yang menerangkan tentang diri nya sendiri malah perkataan ini sering digunakan di dalam kehidupan kita......kenapa kita hairan bahawa perkataan 'aku' merupakan perkataan yang amat penting dalam komunikas antara manusia......boleh kah anda terangkan dengan saya secara lebih mendalam tentang perkataan 'aku' dari maksud yang sebenar dan adakah kita sedar akan kepentingan perkataan itu pada masa sekarang......dengan zaman serta teknologi malah bahasa pun dah berubah mcm teknologi dunia......????

Sunday, August 23, 2009

Letih......Letih.....

Hari ini aku letih sangat......awal pagi dah menjalankan weight traning......letih sangat.....dalam bulan puasa lagi tu...
tapi tak mengapa ....
itu adalah dugaan semua......
kerna hadapi nya dengan hati yang tenang dan kesyukuran pada yang ESA......
amin.....

Saturday, August 22, 2009

Assigment......

Hari ini aku membuat assigment.......melambak lagi assigment yang aku belum buat.......kesiannya....orang lain dah nak siap.....
Aku baru je nak mula.....
Apalah pelajar ni.....
Rajin lah sikit.....
Pemalas lah......
HARI INI JUGA AKU KENA SIAPKAN DUA ASSIGMENT....
LEPAS TU BARU AKU LEGA.......
CAYOK......CAYOK.....

Puasa hari pertama....

22.08.09 merupakan hari pertama puasa bagi tahun 2009......aku bersemangat berpuasa dan aku berasa bangga kerna tahun ini aku berpuasa ala kadar sahaja.....tiada yang menarik dan yang menerujakan..........yang penting kte puasa.......betul tak????puasa jangan tak puasa.....

Wednesday, August 19, 2009

Hidup orang bujang........


Ini lah moto2 orang bujang yang di pamerkan didepan rumah sewa.....hahaha ada gaya tak......ada mutu dan keunggulan semua member.....baru best......power lagi tu....(Hakim....Ije....Bi...Yanz.....Hafiz....Khairul....Shafi.....)

Tuesday, August 18, 2009

18.....8...09

Aktiviti aku hari ini nampak simple tetapi meletihkan dengan kondusi yang tidak selasa......dalam kul 8.00 pagi aku dah ada ujian untuk minor....ujian bleep test....amat meletihkan tetapi puas........pad sebelah petang aku ada perbentangan assigment iaitu mikroteaching tentang pualaman untuk kumpulan aku.......semua ahli kelas seronok membuat pualaman.....pada malam nya.....hujan turun dengan lebat tetapi tidak lama....sekadar membasahi bumi untuk alam semulajadinya.............

Monday, August 17, 2009

17....8...2009

Hari ini aku bangun seawal 5.30 pagi......tak tahu kenapa...tersedar kot.....aku pun berfikir kenapa aku bangun seawal itu........mungkin tak sabar dengan pagi yang baru...ataupun ada sesuatu yang sedang menunggu aku......kemungkinan.......padahal aku berasa tidak sihat.....dan aku itu adsalah dugaan aku hari ini........Alhamdulillah...aku sihat.....

Sunday, August 16, 2009

Hari ini aku batuk lah....tak tahu kenapa dan mengapa.......aku nak g klinik lah...nak check.......agar aku di jauhi oleh penyakit yang berbahaya.......

Saturday, August 15, 2009

Kepada kawan-kawan.....aku dah letakan beberapa cerita untuk kod tangan 2......dalam blog ini.......kalau berminat....ambil......ini untuk cerita kumpulan punya.......happy


Mr Sticky

No one knew how Mr. Sticky got in the fish tank.
"He's very small," Mum said as she peered at the tiny water snail. "Just a black dot."
"He'll grow," said Abby and pulled her pyjama bottoms up again before she got into bed. They were always falling down.

In the morning Abby jumped out of bed and switched on the light in her fish tank.
Gerry, the fat orange goldfish, was dozing inside the stone archway. Jaws was already awake, swimming along the front of the tank with his white tail floating and twitching. It took Abby a while to find Mr. Sticky because he was clinging to the glass near the bottom, right next to the gravel.
At school that day she wrote about the mysterious Mr. Sticky who was so small you could mistake him for a piece of gravel. Some of the girls in her class said he seemed an ideal pet for her and kept giggling about it.
That night Abby turned on the light to find Mr. Sticky clinging to the very tiniest, waviest tip of the pond weed. It was near the water filter so he was bobbing about in the air bubbles.
"That looks fun," Abby said. She tried to imagine what it must be like to have to hang on to things all day and decided it was probably very tiring. She fed the fish then lay on her bed and watched them chase each other round and round the archway. When they stopped Gerry began nibbling at the pond weed with his big pouty lips. He sucked Mr. Sticky into his mouth then blew him back out again in a stream of water. The snail floated down to the bottom of the tank among the coloured gravel.

"I think he's grown a bit," Abby told her Mum at breakfast the next day.
"Just as well if he's going to be gobbled up like that," her Mum said, trying to put on her coat and eat t
oast at the same time.
"But I don't want him to get too big or he won't be cute anymore. Small things are cute aren't they?"
"Yes they are. But big things can be cute too. Now hurry up, I'm going to miss my train."

At school that day, Abby drew an elephant. She needed two pieces of expensive paper to do both ends but the teacher didn't mind because she was pleased with the drawing and wanted it on the wall. They sellotaped them together, right across the elephant's middle. In the corner of the picture, Abby wrote her full name, Abigail, and drew tiny snails for the dots on the 'i's The teacher said that was very creative.

< 2 >

At the weekend they cleaned out the tank. "There's a lot of algae on the sides," Mum said. "I'm not sure Mr. Sticky's quite up to the job yet."
They scooped the fish out and put them in a bowl while they emptied some of the water. Mr. Sticky stayed out of the way, clinging to the glass while Mum used the special 'vacuum cleaner' to clean the gravel. Abby trimmed the new pieces of pond weed down to size and scrubbed the archway and the filter tube. Mum poured new water into the tank.
"Where's Mr. Sticky?" Abby asked.
"On the side," Mum said. She was busy concentrating on the water. "Don't worry I was careful."
Abby looked on all sides of the tank. There was no sign of the water snail.
"He's probably in the gravel then," her mum said. "Come on let's get this finished. I've got work to do." She plopped the fish back in the clean water where they swam round and round, looking puzzled.

That evening Abby went up to her bedroom to check the tank. The water had settled and looked lovely and clear but there was no sign of Mr. Sticky. She lay on her bed and did some exercises, stretching out her legs and feet and pointing her toes. Stretching was good for your muscles and made you look tall a model had said on the t.v. and she looked enormous. When Abby had finished, she kneeled down to have another look in the tank but there was still no sign of Mr. Sticky. She went downstairs.

Her mum was in the study surrounded by papers. She had her glasses on and her hair was all over the place where she'd been running her hands through it. She looked impatient when she saw Abby in the doorway and even more impatient when she heard the bad news.
"He'll turn up." was all she said. "Now off to bed Abby. I've got masses of work to catch up on."
Abby felt her face go hot and red. It always happened when she was angry or upset.

"You've hoovered him up haven't you," she said. You were in such a rush you hoovered him up."
"I have not. I was very careful. But he is extremely small."
"What's wrong with being small?"

< 3 >

"Nothing at all. But it makes things hard to find."
"Or notice," Abby said and ran from the room.

The door to the bedroom opened and Mum's face appeared around the crack. Abby tried to ignore her but it was hard when she walked over to the bed and sat next to her. She was holding her glasses in her hand. She waved them at Abby.
"These are my new pair," she said. "Extra powerful, for snail hunting." She smiled at Abby. Abby tried not to smile back.
"And I've got a magnifying glass," Abby suddenly remembered and rushed off to find it.
They sat beside each other on the floor. On their knees they shuffled around the tank, peering into the corners among the big pebbles, at the gravel and the pondweed.
"Ah ha!" Mum suddenly cried.
"What?" Abby moved her magnifying glass to where her mum was pointing.
There, tucked in the curve of the archway, perfectly hidden against the dark stone, sat Mr. Sticky. And right next to him was another water snail, even smaller than him.
"Mrs Sticky!" Abby breathed. "But where did she come from?"
"I'm beginning to suspect the pond weed don't you think?"
They both laughed and climbed into Abby's bed together, cuddling down under the duvet. It was cozy but a bit of a squeeze.
"Budge up," Mum said, giving Abby a push with her bottom.
"I can't, I'm already on the edge."
"My goodness you've grown then. When did that happen? You could have put an elephant in here last time we did this."
Abby put her head on her mum's chest and smiled.




The Dragon Rock

This story begins with Once Upon A Time, because the best stories do, of course.

So, Once Upon A Time, and imagine if you can, a steep sided valley cluttered with giant, spiky green pine trees and thick, green grass that reaches to the top of your socks so that when you run, you have to bring your knees up high, like running through water. Wildflowers spread their sweet heady perfume along the gentle breezes and bees hum musically to themselves as they cheerily collect flower pollen.

People are very happy here and they work hard, keeping their houses spick and span and their children's faces clean.

This particular summer had been very hot and dry, making the lean farm dogs sleepy and still. Farmers whistled lazily to themselves and would stand and stare into the distance, trying to remember what it was that they were supposed to be doing. By two o'clock in the afternoon, the town would be in a haze of slumber, with grandmas nodding off over their knitting and farmers snoozing in the haystacks. It was very, very hot.

No matter how hot the day, however, the children would always play in the gentle, rolling meadows. With wide brimmed hats and skin slippery with sun block, they chittered and chattered like sparrows, as they frolicked in their favourite spot.

Now, their favourite spot is very important to this story because in this particular spot is a large, long, scaly rock that looks amazingly similar to a sleeping dragon.
The children knew it was a dragon.
The grown ups knew it was a dragon.
The dogs and cats and birds knew it was a dragon.
But nobody was scared because it never, ever moved.

The boys and girls would clamber all over it, poking sticks at it and hanging wet gumboots on its ears but it didn't mind in the least. The men folk would sometimes chop firewood on its zigzagged tail because it was just the right height and the Ladies Weaving Group often spun sheep fleece on its spikes.

Often on a cool night, when the stars were twinkling brightly in a velvet sky and the children peacefully asleep, the grown ups would settle for the evening with a mug of steaming cocoa in a soft cushioned armchair. Then the stories about How The Dragon Got There began. Nobody knew for sure, there were many different versions depending on which family told the tale, but one thing that everybody agreed on, was this:

< 2 >

In Times of Trouble
The Dragon will Wake
And Free the Village
By making a Lake

This little poem was etched into everybody's minds and sometimes appeared on tea towels and grandma's embroidery.

The days went by slowly, quietly and most importantly, without any rain. There had been no rain in the valley for as long as the children could remember. The wells were starting to bring up muddy brown water and clothes had to be washed in yesterday's dishwater. The lawns had faded to a crisp biscuit colour and the flowers drooped their beautiful heads. Even the trees seemed to hang their branches like weary arms. The valley turned browner and drier and thirstier, every hot, baking day.

The townsfolk grew worried and would murmur to each other when passing with much shaking of heads and tut tuts. They would look upwards searching for rain clouds in the blue, clear sky, but none ever came.

"The tale of the Dragon cannot be true," said old Mrs Greywhistle, the shopkeeper.
"It hasn't moved an inch, I swear," replied her customer, tapping an angry foot.

It was now too hot for the children to play out in the direct sun and they would gather under the shade of the trees, digging holes in the dust and snapping brittle twigs.
"The Dragon will help us soon," said one child.
"He must do Something," agreed another.
"I'm sure he will."
They all nodded in agreement.

A week went by with no change, the people struggling along as best they could. Some were getting cross at the Dragon and would cast angry, sideways looks at it when passing. The villagers were becoming skinny eyed and sullen.

Meanwhile, the children had a plan.
Quickly and quietly, they moved invisibly around town, picking and plucking at the fading flowers. With outstretched arms and bouquets up to their chins, they rustled over to where the giant rock lay, as still as ever.

The boys and girls placed bunches of flowers around the Dragon in a big circle. They scattered petals around its head and over its nose, then danced around and around it, skipping and chanting the rhyme that they all knew so well.

In Times of Trouble
The Dragon Will Wake
And Save the Village
By making a Lake.

The searing heat made them dizzy and fuzzy and finally they all fell in a sprawling heap at the bottom of the mound. They looked up at the rock.

< 3 >

Nothing happened.

A dry wind lazily picked up some flower heads and swirled them around. The air was thick with pollen and perfume. A stony grey nostril twitched.
"I saw something," cried the youngest boy.
They stared intently.
An ear swiveled like a periscope.
The ground began to rumble.
"Look out! Run!Run!"

The children scampered in all directions, shrieking and squealing, arms pumping with excitement.
The rumbling grew and grew.
The Dragon raised its sleepy head. It got onto its front feet and sat like a dog. It stood up and stretched, arching its long scaly back like a sleek tabby cat. It blinked and looked around with big kind, long lashed eyes.
And then its nostrils twitched and quivered again.
The older folk were alerted by the screams and shrieks. The ladies held up their long skirts to run and the men rolled their sleeves up and soon the whole town stood together in a tight huddle at the foot of the hill, staring up at the large beast with mouths held open.
"AHHHHH AAHHHHHHHHH!!"
The noise erupted from the Dragon.
"AHHHHH AAHHHHHHHHHHHHH!!"
The families gripped each other tighter and shut their eyes.
"AHHHHH CHOOOOOOOOO!!"
The sneeze blasted from the Dragon like a rocket, throwing it back fifty paces, causing a whirlwind of dust and dirt.
"AHHHHH CHOOOOOOOOOOOOO!!"

The second blast split open the dry earth, sending explosions of soil and tree roots high into the sky like missiles, and something else too ...

The people heard the sound but couldn't recognize it at first for it had been such a long time since their ears had heard such tinkling melody. As their eyes widened in wonder, their smiles turned into grins and then yahoos and hoorahs.

Water, cold, clear spring water, oozed, then trickled, then roared out of the hole, down the hillside and along the valley floor.

The torrent knocked over a farmer's haystack, but he didn't care.
The river carried away the schoolteacher's bike shed but she cared not a jot. It even demolished the Ladies Bowling Club changing rooms but they howled with laughter and slapped their thighs. When the flood sent pools of water out towards the golf course, filling up sixteen of the nineteen holes, the men just hooted and whistled and threw their caps up in the air.

< 4 >

What used to be a dirty, brown dust bowl, now gleamed and glistened in the sunlight, sending playful waves and ripples across the lake and inviting all to share.

"HMMMMM," sighed the Dragon sleepily, and showing his perfect movie star teeth. "Seeing as I'm awake ..."
And he lumbered forward with surprising grace and style and disappeared into the cool dark water with a small wave of a claw and flick of his tail.

They never saw him again.

After the families had restored and rebuilt the village, and set up sailing clubs for the children, and scuba diving for the grandparents, they erected a bandstand and monument in the spot where the Dragon used to lay. Every year to mark the occasion, they would bring garlands of flowers and herbs and arrange them in a big circle. The children would have the day off school, for it was known as 'Water Dragon Day' and wearing the dragon masks that they had been working on all week, would skip and clap and sing.

The Dragon helped Us
As We said He would Do
Hooray for The Dragon
Achoo, Achoo, ACHOOOO!



The Tidy Drawer

One Saturday morning Abby's Mum came upstairs to see Abby in her bedroom. Or tried to. There was so much mess on the floor she could only poke her head around the door. Abby sat in the middle of it all reading a book.
"What a tip," Mum said. "You need to have a clear up in here."
"Why?" Abby asked.
"Why?" Mum repeated. "Because things get broken or lost when they're all willy-nilly like this. Come on, have a tidy up now."
"But I'm very busy," Abby argued, "and it's boring on my own. Can't you help me?"
"No I can't, I'm busy too. But I'll give you extra pocket money if you do a good job."

When Mum came back later all the toys and clothes and books had disappeared.
"I'm impressed," said Mum. "But I'll inspect it properly later."
"It was easy," said Abby. "Can I have my extra pocket money now?"
"All right. Get it out of my change purse. It's in the kitchen tidy drawer."

In the kitchen Abby went over to the dresser and pulled open the tidy drawer. She hunted for the purse.
"Any luck?" Mum asked.
Abby shook her head.
"It must be lurking at the bottom," Mum said. "Let's have a proper look."
She pulled the drawer out and carried it over to the table. Abby kneeled up on a chair to look inside. There were lots of boring things like staplers and string but there were lots of interesting things as well.
"What's this?" Abby asked, holding up a plastic bottle full of red liquid. Mum laughed.
"Fake blood, from a Hallowe'en party years ago. Your Dad and I took you to that, dressed up as a baby vampire. You were really scary."
"I don't remember that."
Abby carried on looking through the drawer. She found some vampire teeth, white face paint, plastic witchy nails and hair gel. Mum pulled out a glittery hair band. It had springs with wobbly balls on the top that flashed disco colours. She put it on her head while she carried on looking through the drawer. Abby found some sparkly hair elastics to match the hair band. She made her Mum put lots of little bunches all over her head so she looked really silly.
"I remember this," Abby said as she pulled out a plastic bag. "This is from my pirate party." Inside there was a black, false moustache and some big gold earrings.

< 2 >

She peeled the sticky backing off the false moustache and stuck it on Mum's top lip then found a paint brush in the drawer and painted a fierce red scar down her cheek using the fake blood. Mum clipped on the pirate earrings.
"Come here," Mum said and smeared white face paint all over Abby's face. She dribbled the fake blood so it looked as if it was coming out of Abby's eyes and mouth. She put gel all over Abby's hair and made it stand up into weird, pointy shapes. Abby put in the vampire teeth and slipped on the witchy fingers. She made scary noises at Wow-Wow the cat. He ignored her and carried on washing himself on the seat next to her.
"Wotch thish?" Abby asked, holding up a flat rubbery thing. It was hard to speak through the vampire teeth.
"It's a whoopee cushion," Mum said. "You blow it up and sit on it. It makes rude noises." She blew it up and gave it to Abby.
Suddenly there was a knock at the back door. A voice called out. "Hello, it's only me. I've let myself in."
It was their nosy neighbour, Mrs Hislop. She was always interfering and complaining.
Mrs Hislop entered the kitchen. Her mouth dropped open.
"We're jush wooking for the change pursh," Abby explained.
"Yes, well, er," Mrs Hislop said, "I just wanted a word about your fence. Some of it's blown down on my side."
At that moment Abby sat on the whoopee cushion and let out an enormous, rude noise. Wow-Wow jumped off his seat and ran away.
"Well!" said Mrs. Hislop and hurried from the room and out of the house.
When the door banged shut Abby and Mum burst out laughing until Mum's moustache hung on by a whisker and Abby's vampire teeth dropped out.
Abby came to sit on her Mum's knee.
"It's fun doing this together," she said.
"Maybe. But we still haven't found the change purse." They both looked at the enormous heap of things spread over the kitchen table.
"Well, you know things will get lost, or broken, when they're all willy nilly," Abby said.
"You cheeky monkey!" Mum laughed. "But what shall I do with it all?"
"I know, it's easy," Abby said and began to scoop everything off the table into her arms. She dumped it all back in the kitchen drawer.

< 3 >

Mum looked at her suspiciously.
"Let's go and inspect your bedroom shall we."
Abby followed her upstairs and into her bedroom. Wow-Wow was sitting in front of her fish tank looking hungrily at the goldfish. He dashed under the bed when he saw Mum and Abby. Mum kneeled down and lifted the bed cover to get him out. Underneath were heaps of Abby's toys, books, tapes, clothes and shoes, empty plastic cups and wrappers and a half-eaten sandwich on a plate.
"Abby! What's all this?"
"It's my tidy drawer," Abby said. She wrapped her arms around her Mum and gave her a kiss. "Let's sort this one out together now."



1.0 PENDAHULUAN

Pengenalan

Apa itu Sindrom Down?

Ramai pernah mendengar namun ,ramai juga cetek pengetahuan mengenainya.Ia bukan penyakit moden atau orang kaya malah Sindrom Down (SD) tidak tepat di katakan penyakit.Sindrom Down tidak boleh di ubati.Ia terjadi pada kadar satu bagi setiap 650 kelahiran .Perkembangan mantel dan fizikal kanak-kanak Sindrom Down lambat berbanding kanak-kanak biasa.Oleh itu kanak-kanak Sindrom Down perlu pendidikan khas seawal mungkin agar dapat membantu mereka berdikari.Sindrom Down terbahagi kepada 3 iaitu Trisomi,Traslocation dan Mosaic.Tidak kira jenis apa Sindrom Down,kanak-kanak Sindrom Down boleh di kenali melalui wajah mereka yang hampir sama.

Sindrom Down ialah penyakit konginetal apabila seseorang di lahirkan mempunyai 3 salinan kromosom 21.Bagi seorang yang normal mereka sepatutnya hanya mempunyai 2 salinan kromosom ini.Atas sebab itu jugalah ,Sindrom Down di rujuk dengan nama Trisomi 21.Dengan erti kata lain ,mereka mempunyai satu kromosom terlebih yang menyababkan mereka di kategorikan Sindrom Down.Lain-lain kromosom mereka adalah normal.

Apa itu Kromosom ?

Kromosom adalah struktur yang terdapat nukleus sel-sel hidup yang mengandungi maklumat yang di warisi daripada ibu dan bapa.Ia mengandungi kod genetik yang mengawal dan mengarah pembahagian,pertumbuhan dan gungsi sel.

Seorang individu normal mempunyai 46 kromosom ,setiap 23 di warisi daripada ibu, manakala bakinya di warisi daripada bapa.

Setiap individu mempunyai kod genetik yang unik (kecuali kembar seiras) .Keunikan inilah yang menyebabkan penampilan fizikal setiap individu berbeza-beza.

Objektif

i. Untuk mengetahui sejarah bermulanya Sindrom Down.

ii. Untuk memberi pengetahuan kepada orang ramai tentang ciri-ciri Sindrom Down agar mereka boleh mengetahui cara untuk mengawal dan mendidik kanak-kanak Sindrom Down.

iii. Untuk memberi pengetahuan kepada orang ramai tentang punca-punca terjadinya Sindrom Down agar boleh mencagahnya.

iv. Memberi pendedahan dan langkah-langkah untuk merawati kanak-kanak Sindrom Down agar masalah mereka berkurangan dan nisbah kelahirannya menurun.

Definisi Konsep

Sindrom Down (Buku Biologi)

v Satu contoh anauloidi yang terkanal pada manusia.Aneuploidi ialah suatu keadaan bagi kromosom berlebihan yang kurang lebih sedikit misalnya trisomi 3 kromosom dan bukannya 2 kromosom bagi sesuatu jenis tertentu.

v Juga di namakan “Mongolism” kerana mata seseorang itu nampaknya mempunyai mata sepet seperti aris mata orang Mongol. Tetapi perkataan ini tidak lagi digunakan.

Sindrom Down (Berita Harian :24 Ogos 2003 AHAD)

v Sindrom down ialah penyakit konginetel apabila seseorang mempunyai 3 salinan kromosom 21.Bagi seseorang yang normal ,mereka sepatutnya hanya mempunyai 2 salinan kromosom ini.Atas sebab ini,Sindrom Down di rujuk dengan nama Trisomi 21.Dengan erti kata lain ,mereka mempunyai 1 kromosom terlebih yang menyebabkan mereka di kategorikan Sindrom Down.

Sindrom Down (Internet)

v Sindrom Down di sebabkan kelainan pada kromosom .Sindrom Down yang kerap terjadi ialah di sebabkan oleh kelebihan kromosom 21 di mana 3 kromosom 21 menjadikan jumlah kesemua ialah 47 kromosom.

1.3.4 Sindrom Down (Kamus Dewan)

v Kecacatan kelahiran yang di sebabkan oleh ketidaknormalan bilangan kromosom 3 trisomi bilangan kromosom 21 wujud.

SINDROM DOWN
SEJARAH

Penyakit ini sebenarnya sudah diketahui sejak 1860 oleh Dr. Langdon Down dari Inggeris,tetapi baru pada awal tahun 60-an ditemukan diagnosisnya secara pasti iaitu dengan pemeriksaan kromosom. Dahulu nama penyakit ini dikenal dengan nama Mongoloid atau Mongolism kerana penderitanya mempunyai gejala klinik yang khas, iaitu wajahnya seperti bangsa Monggol dengan mata yang sepet dan bujur ke atas.

Tetapi setelah diketahui bahawa penykit ini terdapat pada seluruh bangsa di dunia dan adanya tuntutan dari pemerintah Negara Mongolia yang menganggap kurang sesuai terhadap pemberiaan nama tersebut, maka dianjurkan untuk menganti nama tersebut dengan Sindrom Down.

Terdapat beberapa kajian yang telah dilakukan oleh para saintis luar negara. Pada tahun 1866, seorang ahli fizik berbangsa Inggeris,John Langdon Haydon Down (1828-1896) telah menerbitkan penerangan pertama di daalm dunia perubatan mengenai individu yang dilahirkan sebagai Sindrom Down. Kajian seterusnya dilakukan pada tahun 1959 oleh Jerome Lejeune, seorang ahli fizik dari Perancis. Beliau telah menemui penambahan kromosom pada kromosom yang ke-21. Bagi orang normal, bilangan kromosom 21 adalah 2 tetapi bagi penghidap Sindrom Down mempunyai 3 kromosom. Pada tahun 1990, kromosom 21 adalah kromosom yang pertama dirajahkan secara penuh.

CIRI-CIRI FIZIKAL SINDROM DOWN

Sifat Pada Kepala, Muka Dan Leher.

Kanak-kanak Sindrom Down, mempunyai cirri-ciri fizikal yang unik dimana mereka mempinyai iras muka yang hamper sama seperti muka orang Monggol. Mereka juga mempunyai pangkal hidung yang kemek. Jarak diantara dua mata jauh dan berlebihan kulit di sudut dalam. Mata mereka sentiasa berair dan merah serta mempunyai mata yang sepet iaitu bahagian luarnya naik ke atas dan terdapat lipatan pada kedua-dua sisi hidung yang menutupi bahagian daalm mata.

Saiz mulut adalah kecil yang sentiasa terbuka dan tidak tertutup rapat . Saiz lidah yang tebal, kasar dan pendek menyebabkan lidah selalu terjelir. Pertumbuhan gigi mereka adalah lambat dan tidak teratur . Paras telinga adalah lebih rendah. Kebiasaannya, kepala mereka lebih kecil dan agak leper dari bahagian depan ke belakang manakala lehernya agak pendek.

Sifat Pada Tangan Dan Lengan

Sifat-sifat yang jelas pada tangan adalah mereka mempunyai jari-jari yang pendek dan jari kelingking membengkok ke dalam dimana tangan yang lebar dan pendek.Kebiasaannya,tapak tangan mereka hanya terdapat satu garisan urat dinaamkan “Simian Crease”. Jari dan tangan mereka adalah lebar dan pendek serta berbonggol.

Sifat Pada Kaki

Kaki agak pendek dan jarak di antara ibu jari kaki dan jari kaki kedua agak jauh terpisah dan tapak kaki.

Sifat Pada Otot

Kanak-kanak Sindrom Down mempunyai otot yang lemah menyebabkan mereka menjadi lembik dan menghadapi masalah lewat dalam perkembangan motor kasar.

Ciri-Ciri Lain

Kanak-kanak Sindrom Down juga mempunyai ciri-ciri lain seperti berbadan gempal dan rendak serta agak bongkok. Mereka juga majoritinya berambut lurus dan lembut. Kebiasaannnya, kanak-kanak ini juga suka bermanja, bermain dan gembira dimana mereka mudah mesra serta dapat bergaul dengan baik. IQ mereka pula adalah di antara 30-80. Kebiasaannya, kecacatan mereka dapat dikesan sebaik selepas lahir.


PUNCA-PUNCA KEJADIAN.

Pengenalan.

Bagi ibu-ibu yang berumur 35 tahun ke atas semasa mengandung mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan anak Sindrom Down. 95% Sindrom Down disebabkan oleh kelebihan kromosom 21. Keadaan ini disebabkan oleh “kon-dysjustion” kromosom yang terlibat iaitu kromosom 21 di mana semasa proses pembahagian sel secara mitosis pemisahan kromosom 21 tidak berlaku dengan sempurna.

Di kalangan 5% lagi kanak-kanak Sindrom Down disebabkan oleh mekanisma yang dinamakan “translocation”. Keadaan ini biasanya berlaku oleh pemindahan bahan genetik dari kromosom 14 kepada kromosom 21. Bilangan kromosomnya normal iaitu 23 pasang atau jumlah kesemua 46 kromosom.

Mekanisma ini biasanya berlaku pada ibu-ibu di peringkat umur yang lebih muda. Sebahagian kecil Sindrom Down disebabkan oleh mekanisma yang dinamakan “mosaic”.

Jenis-Jenis Sindrom Down.

Trisomi.

Kanak-kanak Sindrom Down adalah kanak-kanak yang menghadapi masalah fizikal, emosi dan intelek.Kanak-kanak sindrom down jenis trisomi berlaku disebabkan penambahan pasangan kromosom 23+1 (pada kromosom nombor 21) yang sepatutnya 46 menjadi 47.

Kelahiran Sindrom Down jarang berlaku di dalam sesebuah keluarga. Menurut kajian nisbah kelahiran bagi ibu yang berumur kurang 25 tahun ialah 1:2000 kelahiran manakala nisbah kelahiran bagi ibu yang berusia 35-39 tahun adalah 1:50 kelahiran dan bagi ibu yang berusia lebih 40 tahun nisbah kelahiran adalah pada nisbah 1:30 kelahiran. Darjah kecerdasan Sindrom Down jenis trisomi ini ialah antara 50%-80%.

Translocation.

Kelahiran sindrom down jenis translocation tidak membabitkan lebihan kromosom dalam darah ibu hamil. Sindrom down (translocation) ini terjadi dalam dua cara. Cara pertama ialah apabila secebis kromosom nombor 14 bercampur dengan kromosom nombor 21. Jika ibu pembawa kebarangkalian mendapat anak sindrom down adalah 10%-25%. Jika bapa pembawa kebarangkalian untuk mendapat anak sindrom down adalah 3%-5%.

Cara kedua terjadi apabila secebis kromosom nombor 21 bercampur dengan nombor yang sama. Jika ibu pembawa kebarangkalian mendapat anak sindrom down adalah 100% melibatkan semua kelahiran dalam keluarga. Darjah kecerdasan bagi sindrom down ini ialah di antara 50%-80%.

Mosaic.

Sindrom Down jenis mosaic ialah sindrom down yang tidak ketara pada wajah murid-murid dan tidak 100% Sindrom Down. Kerosakan mental bagi murid-murid ini tidak teruk. Darjah kecerdasannya adalah 80%-90%.

PERKEMBANGAN KANAK-KANAK SINDROM DOWN

Perkembangan Kognitif

Perkembangan kanak-kanak Sindrom Down dari segi perkembangan kognitif ialah mereka mempunyai daya ingatan , perhatian dan kefahaman yang lemah serta tidak dapat bertindak dengan cepat. Perkembangan motor kasar dan motor halus mereka adalah lambat iaitu dari segi percakapan. Dari segi kognitif juga, mereka kurang daya penaakulan dalam pemberian tumpuan. Keupayaan mental mereka adalah berselisihan dimana IQ mereka di antara 50-70 tetapi bolah mencapai 90 sekiranya diberi latihan yang baik.

Perkembangan Fizikal

Perkembangan motor kasar mereka adalah lambat disebabkan otot-otot yang lembik tetapi akhirnya berjaya melakukan hampir semua pergerakan kasar. Mereka juga mempunyai masalah kurang pendengaran, pertuturan kurang jelas dan lambat bertutur atau bermasalah pertuturan serta menghidap penyakit jantung berlubang.

Mereka juga mudah mendapat radang tenggorok, selsema, radang paru-paru dan posisi tubuh di bawah tahap sederhana. Disamping masalah kesihatan ini mereka juga lemah dalam koordinasi motor iaitu mata,tangan, koordinasi seluruh tubuh tidak memuaskan dimana ianya masih kaku dan perkembangan sensori-motor mereka adalah lambat dan tidak normal.

Perkembangan Emosi Dan Tingkah Laku

Dari segi perkembangan emosi dan tingkah laku mereka, kebiasaannya mereka berkelakuan tidak menentu iaitu agresif ,pasif dan meminta perhatian yang lebih daripada keluarga. Tekanan emosi mereka adalah jelas terhadap sesuatu aktiviti kompleks dimana perasaan mereka adalah sama dengan orang normal tetapi tindak balas tidak sama . Mereka mudah menjadi tidak sabar kerana tempoh perhatian terhadap diri mereka sangat singkat . Ketidakstabilan emosi dimana jika harapan mereka terlalu tinggi, seterusnya bertindakbalas dengan perasaan takut atau marah. Walau bagaimanapun, mereka juga bersifat pengasih dan mudah mesra.

Perkembangan Bahasa

Dari segi perkembangan bahasa , penggunaan bahsa mereka adalah terhad dimana mereka tidak boleh menyebut perkataan dengan betul (pelat). Ini kerana mereka menghadapi masalah kurang pendengaran, pertuturan tidak jelas dan lambat bertutur iaitu bermasalah pertuturan.

MASALAH SAMPINGAN.

Masalah Jantung.

Masalah jantung yang paling kerap berlaku ialah jantung berlubang seperti Ventricular Septal Defect (VSD) iaitu jantung berlubang di antara bilik jantung kiri dan kanan atau Atrial Septal Defect (ASD) iaitu jantung berlubang di antara atria kiri dan kanan.

Masalah lain adalah termasuk salur ateriosis yang berkekalan (Patent Ductus Ateriosis /PDA). Bagi kanak-kanak sindrom down boleh mengalami masalah jantung berlubang jenis kebiruan (Cynotic Spell) dan susah bernafas.

Masalah Usus.

Masalah usus biasanya dikesan semasa awal kelahiran seperti :

A. Salur esofagus yang terbuka (atresia) ataupun tiada saluran sama sekali di

bahagian tertentu esofagus. Biasanya ia dapat dikesan semasa berumur 1-2 hari di mana bayi mengalami masalah menelan air liurnya atau dikesan oleh doktor atau jururawat kerana mereka tidak dapat memasukkan tiub untuk menyedut air perut semasa baru lahir.

B. Salur usus kecil duodenum yang tidak terbuka penyempitan yang

dinamakan “Hirshprung Disease”. Keadaan ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal di bahagian rektum. Biasanya bayi akan mengalami masalah pada hari kedua dan seterusnya selepas kelahiran di mana perut membuncit dan susah untuk buang air besar.

C. Salur usus rectum atau bahagian usus yang paling akhir (dubur) yang tidak

terbuka langsung atau penyempitan yang dinamakan “Hirshprung Disease”. Keadaan ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal di bahagian rektum. Biasanya bayi akan mengalami masalah pada hari kedua dan seterusnya selepas kelahiran di mana perut membuncit dan susah untuk buang air besar.

Masalah-Masalah Lain.

Kanak-kanak Sindron Down mungkin mengalami masalah Hipotiroidism iaitu kurang hormon tairoid. Masalah ini berlaku di kalangan 10% kanak-kanak Sindrom Down.

Kanak-kanak Sindrom Down mempunyai ketidakstabilan di tulang-tulang kecil di bahagian leher boleh menyebabkan berlakunya penyakit lumpuh (atlantoaxial instability) di mana ianya berlaku di kalangan 10% kanak-kanak Sindrom Down. Sebahagian kecil mereka mempunyai risiko untuk mengalami kanser sel darah putih iaitu leukemia.

Selain itu kanak-kanak Sindrom Down mudah mendapat selsema, radang tenggorok dan radang paru-paru. Mereka juga menghadapi masalah kurang pendengaran dan penglihatan yang kurang jelas.

LANGKAH – LANGKAH PENCEGAHAN

Walaupun Sindrom Down sejenis penyakit yang dianggap serius tetapi ia boleh dicegah. Terdapat beberapa langkah dalam pencegahannya, pencegahan tersebut meliputi ibu – ibu yang sedang mengandung.

Para ibu sememangnya tidak digalakkan untuk tidak mengandung setelah usia mereka mencecah atau melebihi 35 tahun. Tetapi keadaaan ini sememangnya menjadi masalah pada masa akan kini keranan kebanyakan golongan wanita lebih cenderung ataupun lebih mementingkan kerjaya daripada memikirkan tentang rumah tangga. Oleh itu, mereka telah mengambil langkah untuk berkahwin lebih lambat. Keadaan ini telah menyebabkan mereka lewat mengandung dan kesuburan mereka akan terjejas . Oleh itu, bila terdapatnya pelbagai informasi yang disiarkan oleh media massa kita hendaklah mengambil berat tentangnnya kerana ia boleh dijadikan panduan dalam kehidupan berkeluarga.

Jika seseorang ibu yang pernah mengalami masalah keguguran atau pernah melahirkan anak yang cacat, mereka hendaklah merujuk kepada doktor atau pakar. Cara yang sebegini adalah untuk mengetahui punca-punca yang menyebabkan kelahiran anak cacat ataupun Sindrom Down. Melalui pemeriksaan ini juga, kita dapat mengetahui penyebabnya, seterusnya ibu itu boleh mengambil langkah pencegahan yang segera. Kita mementingkan pencegahan adalah disebabkan

Jika kehamilan sudah terjadi, pencegahan untuk merawatnya tidak mungkin lagi dapat dijalankan walaupun dengan melakukan pemeriksaan darah atau kromosom dari cairan ketuban serta ari-ari seseorang seperti yang telah dinyatakan.

Di samping itu, dengan adanya kemudahan teknologi yang canggih dalam bidang perubatan sekarang, ibu-ibu yang mengandung kini boleh menjalani ujian untuk mengesan gejala Sindrom Down sebagai langkah pencegahannya. Kaedah ujian ini adalah satu langkah pencegahan yang boleh dilakukan dalam tempoh yang terdekat iaitu dalam tempoh 3 bulan pertama ketika kehamilan sedang berlaku. Prosedur ujian ini tidak mendatangkan kesan serta meyakitkan si ibu. Ia juga kurang merbahaya bagi bayi di dalam kandungan dan kaedah ini juga tidak melibatkan pengambilan cecair dari dalam rahim ibu. Namun begitu, wanita yang berusia 37 tahun dan ke atas berkemungkinan mendapat anak atau bayi Sindrom Down adalah kira-kira satu dalam setiap 138 kehamilan di dunia. Oleh itu, prosedur terbaru yang dikenali sebagai Ujian Imbasan Kehamilan Tiga Bulan Pertama, atau FTPS dapat memberikan penilaian yang lebih tepat mengenai kemungkinan Sindrom Down. Ujian ini boleh dijalankan oleh ibu – ibu mengandung dari minggu 11 hingga minggu 14 kehamilannya.

UJIAN MENGESAN ANAK YANG CACAT.

Jika seseorang wanita itu, mengalami kehamilan, maka mereka boleh

melakukan ujian untuk diuji selnya bagi bagi bayi yang sedang membesar dalam

kandunganya. Ia merupakan satu kaedah yang baru dan ia juga dinamai sebagai

Pensempelan Vilus Korion, kaedah ini membolehkan seseorang doktor mengambil sel ini

pada minggu yang kelima kehamilannya.

Kaedah tersebut dilakukan dengan memasukkan, satu tiub pig yang halus serta melalui vagina ibu seterusnya ke dalam uterus. Dengan bantuan ultrasound juga, ia dapat memberikan gambaran tentang kandungan uterus serta tiup pig yang telah diletakkan diantara pengalas uterus dan korion, iaitu satu membran yang melingkungi bayi dalam kandungan yang sedang membesar itu.

Seterusnya penyedut akan digunakan untuk mengeluarkan satu sampel Vilus Korion, melaluinya sambungan bak pokok bagi Korion dapat dilihat. Sel – sel ini adalah merupakan sel yang mengandungi kromosom dan genetik yang sama seperti bayi dan ia boleh diuji bagi pengesanan sebarang kecacatan genetik. Contohnya, satu Kariotip akan menunjukkan sama ada bayi yang akan dilahirkan pengidap Sindron Down atau sebaliknya.

Di samping itu, terdapat 2 lagi kaedah ujian yang lain boleh digunakan untuk mengumpul sel bagi melakukan ujian. Amniosentesis boleh dilakukan pada kira - kira minggu keenam belas kehamilan si ibu. Manakala bagi amniosentesis, sebatang jarum panjang yang digunakan untuk mengeluarkan sedikit bendalir Amniun dan sel fetus. Selepas sel dikultus, maka analisis serta ujian kromoson yang boleh mengesan kekurangan biokimia boleh dijalankan. Dalam fetoskopi, satu periskop yang kecil dengan satu sumber cahaya sejuk disisipkan melalui satu belahan yang kecil di dalam uterus. Melalui kaedah ini ia membolehkan kita melihat sebahagian kecil fetus didalam kandungan dan mengambil sampel kulit serta darah bagi tujuan untuk dilakukan ujian.

SUASANA MEMBESARKAN KANAK-KANAK SINDROM DOWN

Suasana persekitaran yang sesuai amat penting untuk membesarkan kanak-kanak Sindrom Down. Antara suasana yang sesuai untuk kanak-kanak ini ialah:-

§ Suasana persekitaran penting, membantu pembesaran kanak-kanak Sindrom Down. Ketenangan dan kemesraan penjaga dapat merangsang penerimaan pembelajaran lebih cepat.

§ Alat permainan yang digunakan perlu sesuai dengan teknik pengajaran yang ingin digunakan. Ia perlu ditambah untuk mengelakkan kebosanan mereka.

§ Kanak-kanak Sindrom Down perlu berasa selamat, disayangi dan diterima keluarga serta masyarakat. Ini membantu membentuk imej diri positif dan mendorong mereka belajar.

§ Disiplin perlu diterapkan pada usia awal mereka. Dalam disiplin tersebut perlu dinyatakan had tingkah laku yang dibenarkann dan tidak dibenarkan.

§ Kanka-kanak ini perlu diberi pujian diatas setiap kecemerlangan yang dicapai oleh mereka.

CARA MEMBANTU KANAK-KANAK SINDROM DOWN BERTUTUR

Kebanyakan kanak-kanak Sindrom Down lambat bertutur. Oleh itu mereka wajar

dibantu pada usia awal mereka. Antara langkah yang perlu diambil ialah:-

§ Adakan kegiatan atau permainan bahasa yang dapat menarik perhatian mereka. Dalam permainan ini, perkataan yang ingin diajar perlu ringkas dan diselitkan dengan gambar yang berwarna-warni

§ Sebelum bercakap dengan kanak-kanak ini, cuba dapatkan perhatian terlebih dahulu daripada mereka supaya interaksi dengan kanak-kanak teresbut berjalan lancar.

§ Semasa bercakap dengan kanak-kanak ini, jangan terlalu banyak bertanya. Tunggu tindak- balas mereka dan beri peluang mereka menjawab setiap persoalan

§ Untuk berkomunikasi dengan mereka gunakan ayat pendek dan bahasa yang mudah difahami.

§ Untuk membuatkan mereka lebih tertarik dengan komunikasi kita, sambil bertutur lakukan aksi atau lakonan yang boleh menghiburkan mereka

§ Dalam mengajar mereka latihan yang berterusan perlu diterapkan agar nereka lebih mahir dan tidak mudah lupa

§ Pilih masa yang sesuai, terutama ketika mereka masih segar dan aktif untuk menjalankan sesi pengajaran supaya kanak-kanak ini dapat menerima pengajaran yang hendak disampaikan

§ Dalam melaksanakan sesi pengajaran, pastikan tertumpu pada satu-satu perkara sahaja. Kanak-kanak ini perlu diberi masa, peluang dan latihan sebelum beralih kepada latihan baru

§ Setipa masa yang terluang perlu diisi dengan berinteraksi dengan mereka supaya wujudnya kemesraan dengan kanak-kanak ini

§ Setiap percakapan mereka perlu diberi tindak balas untuk merangsang kanak-kanak ini untuk belajar bertutur

KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN UNTUK MEMBANTU

KANAK-KANAK SINDROM DOWN

Kepentingan Permainan

Kaedah pengajaran dan pembelajaran yang sesuai untuk membantu kanak-kanak ini ialah dengan memperkenalkan pelbagai jenis permainan kepada mereka. Permainan penting untuk membantu pembesarkan setiap kanak-kanak ini. Ia membantu pemahaman mereka mengenai kehidupan. Melalui permainan juga, kanak-kanak Sindrom Down menjadi cerdik dan berkeupayaan memahami hubung kait, sebab dan akibat. Permainan ini dibahagikan kepada dua peringkat iaitu peringak bayi dan peringkat kanak-kanak. Antara jenis-jenis permainan yang sesuai dipraktikan ialah :-

A) Peringkat Bayi

§ Pada peringkat umur 0-6 bulan , alat permainan yang sesuai diberikan ialah loceng, alat permainan bergerak, tangan Sendiri atau alat permainan yang boleh dipegang dan digigit

§ Pada peringkat umur 6-12 bulan, alat permainan yang berbunyi dan boleh ditarik serta permainan cantum bina sesuai diberikan contohnya “lego”

§ Pada peringkat umur 12-19 bulan, alat permainan yang memerlukan IQ kanak-kanak perlu diberikan, contohnya kotak boleh disusun tinggi, kepingan kad bod bercorak, bol, ai dan buku bergambar

§ Pada peringkat umur 18 bulan dan ke atas, jenis permainan yang sesuai diberikan contohnya permainan kotak, kepingan kad bod bergorak, permainan cantum Dua tahun bina, buku bergambar dan boneka. Permainan ini dapat membentuk IQ kanak-kanak Sindrom Down

B) Peringkat Kanak-Kanak

§ Permainan selidik dan jelajah, dalam permainan ini kanak-kanak dapat mengenal pelbagai jenis objek yang dilihat mereka. Ini dapat membuatkan kanak-kanak tertarik kepada semua benda

§ Permainan Fizikal, dalam permainan ini kanak-kanak dapat dilatih merangkak dan bertatih serta berminat membuka almari, laci, bakul dan kotak

§ Permainan membina dan kognitif, dalam permainan ini kanak-kanak dapat mencantum gambar berdasarkan corak, bentuk atau warna. Dalam permainan ini IQ kanak-kanak ini dapat diuji

§ Permainan sosial, dalam permainan ini kanak-kanak akan lebih aktif kerana permainan sorok-sorok sesuai dijalankan, disamping itu kanak-kanak dapat bergembira. Kanak-kanak ini juga akan ketawa apabila digeletek

§ Permainan khayalan, dalam permainan ini kanak-kanak ini dilatih untuk menjadi orang lain dalam suasana yang berbeza, contohnya bermain masak-masak

§ Permainan merangsang pergerakkan otot, dalam permainan ini kanka-kanak diajar latihan fizikal seperti berlari, melompat, memanjat, menari dan mengayuh basikal

§ Permainan bahasa, dalam permainan kanak-kanak Sindrom Down diajar latihan bahasa seperti meniru gaya bercakap, latihan nyanyian dan bercerita.


KESIMPULAN

Setiap ibu bapa menginginkan anak yang sihat dan comel. Namun takdir tuhan tidak dapat kita lawan. Walaupun Tuhan mengurniakan anak yang Sindrom Down namun kita tidak seharusnya merasa malu ataupun menyalahkan takdir.

Setelah mengkaji mengenai Sindrom Down dapatlah disimpulkan bahawa ianya merupakan masalah genetik yang tidak boleh berjangkit melalui sentuhan ataupun melalui perpindahan darah. Sindrom Down terjadi akibat ketidaknormalan kromosom yang ke 21 di mana terdapat tiga kromosom.Sindrom Down tidak boleh diubati, tetapi mereka yang dilahirkan sebagai Sindrom Down boleh dilatih untuk menguruskan diri sendiri. Walaupun perkembangan mental dan fizikal kanak-kanak Sindrom Down lambat berbanding kanak-kanak biasa, namun dengan latihan dan bimbingan yang sempurna mampu mengubah kehidupan mereka agar menjadi lebih baik.

Apa yang disarankan oleh doktor bagi mengelakkan berlakunya

kehamilan Sindrom Down ini adalah dengan tidak melahirkan anak pada usia 35 tahun ke atas. Walaupun ini hanyalah satu langkah pencegahan awal tetapi tidak semestinya mendapat anak yang Sindrom Down berlaku kepada ibu-ibu yang sudah lanjut usianya. Mengikut kajian yang dilakukan oleh Doktor Ann Tan dari Pusat Perubatan Mount Elizabeth, setiap ibu yang hamil tidak mengira umur berisiko mendapat anak yang Sindrom Down. Justeru, menurut beliau lagi ujian awal adalah penting lebih-lebih lagi memandangkan semakin ramai wanita menangguhkan rancangan untuk mempunyai anak.
BIBLIOGRAFI

Dewan Bahasa dan Pustaka. 2000. Kamus Dewan Edisi Ketiga. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Dan Pustaka.

http://www.downsnet.com/genesee/pics.htm.

Neil Izenherg. 2000. Human Diseases and Conditions. New York: Charles Seribner’s Sons.

Sylvia S.Mader.1995. Biologi Evolusi,Kepelbagaian Dan Persekitaran.Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Dan Pustaka.